June 9, 2013

Pasoepati Tak Diterima di Maguwoharjo

Sepakbola Indonesia identik dengan suporternya yang sangat fanatik, termasuk suporter PERSIS SOLO (Pasoepati) dan suporter PSS SLEMAN (Brigata Curva Sud). Kedua suporter ini selalu mengawal tim kebanggaanya berlaga di kandang sendiri ataupun di kandang lawan. Namun pada hari minggu (9/5/2013) Pasoepati tidak dapat mengawal PERSIS Solo bertanding di Stadion Maguwoharjo kandang PSS Sleman, alasan keamanan yang menjadi pertimbangan utama panpel PSS Sleman melarang Pasoepati hadir di Maguwoharjo.

Pasoepati sebelumnya pernah hadir di Maguwoharjo ketika PERSIS Solo melakukan pertandingan ujicoba melawan PSS Sleman, dalam pertandingann yang dimenangkan oleh PSS Sleman tersebut terjadi kerusuhan antara Pasoepati dan supporter PSS Sleman yaitu Brigata Curva Sud. Dalam awal pertandingan kedua supporter tampak damai dan menyanyi menyemangati tim kebanggaannya. Namun setelah babak kedua kedua supporter saling melakukan pelemparan, dimulai dari pelemparan botol air mineral sampai keramik. Kedua suporter saling menyerang hingga pertandingan usai dan dilanjutkan di tempat parkir stadion Maguwoharjo. Kerusuhan berhenti setelah Pihak Polisi dan kedua supporter turun tangan membubarkan perkelahian.


Yang menjadi pertanyaan adalah hal apa yang mendasari perkelahian kedua suporter tersebut? mungkin hanya kedua supporter yang tau. Ada beberapa faktor yang mungkin menjadi penyebab kerusuhan antara Pasoepati dan Brigata Curva Sud. Yang pertama adalah adanya insiden di dalam lapangan, contohnya terjadi pelanggaran atau keputusan wasit yang dianggap tidak adil oleh kedua supporter. Yang kedua adlah adanya provokator yang menyebabkan kerusuhan, kabarnya memang ada suporter PSIM Jogja (Brajamusti) yang sudah lama bermusuhan dengan Pasoepati datang di stadion Maguwoharjo. 

Dalam laga hari minggu (9/5/2013) pihak panitia pelaksana melarang Pasoepati hadir mendukung PERSIS di Maguwoharjo, pihak panitia mengutamakan keamanan dan kenyamanan para penonton lain yang hadir di Stadion Maguwoharjo. Menurut ketua Panitia pelaksana keputusan ini diambil atas kesepakatan semua pihak, termasuk antara panpel, manajemen dan petugas keamanan pertandingan. Dengan cara ini pertandingan berlangsung dengan lancar meski terjadi sedikit insiden dari dalam dan luar lapangan. Suporter PSS Sleman yang tampak memenuhi seisi stadion Maguwoharjo, namun meski telah dilarang masih ada Pasoepati yang hadir di stadion Maguwoharjo.

Pasoepati tetap datang mendukung PERSIS di Maguwoharjo meskipun telah dilarang, mereka telah sampai di stadion jam 2 siang padahal pertandingan baru akan dimulai jam setengah 4 sore. Kabar kedatangan Pasoepati sudah diketahui oleh panitia dan suporter PSS Sleman yaitu Brigata Curva Sud, walaupun begitu, supirter PSS Sleman tetap menerima kedatangan Pasoepati, tidak ada rencana untuk belas dendam atau apapun. Namun yang aneh adalah tidak ada segerombolan warna merah yang ada di stadion Maguwoharjo, Pasoepati memang identik dengan warna merah, warna tim PERSIS Solo. Ada kabar yang mengatakan Pasoepati datang tanpa memakai atribut PERSIS Solo, mereka datang layaknya penonton biasa.

Dengan larangan ini mungkin bisa menjadi solusi untuk kerusuhan supporter di persepakbolaan di Indonesia. Melarang suporter tamu yang bermusuhan dengan suporter tuan rumah akan memperlancar pertandingan dan mengurangi kekerasan yang dikhawatirkan akan menimbulkan korban jiwa.   Dalam laga ini, PSS Sleman berhasil meraih kemenangan dengan mengalahkan PERSIS Solo 1-0. Gol PSS Sleman diciptakan oleh striker mereka yaitu Monieaga. Pertandingan sempat berlangsung sengit namun tidak ada perkelahian dari tim yang berlaga ataupun supporter karena supporter tamu yang tidak di ijinkan datang ke stadion Maguwoharjo.



Pin It

No comments:

Post a Comment